Cinta. Tanpa kita sadari, kita gak bisa hidup tanpa setidaknya bersinggungan dengan hal abstrak dan absurd yang satu ini. karena cinta banyak macamnya, mungkin itulah salah satu sebabnya.
Tapi ada satu jenis yang pasti, yang di masa dewasa awal gue ini lagi booming-booming nya: cinta lawan jenis.
Well, I don’t know apa itu cinta monyet atau cinta real which is yang orang-orang sebut sebagai cinta sejati (yang ketika mereka sudah udah ngerasa disakitin, namanya bakal berubah jadi si bangsat). And, actually gue bener-bener ragu untuk yakin apa di usia belasan menjelang dua puluh ini kita gak terlalu kekanak-kanakkan untuk sebuah cinta monyet, atau apa bisa dibilang dewasa sebelum waktunya kalo kita memastikan bahwa itu adalah cinta sejati.
But, personally, gue sih going with the flow aja kalo masalah cinta-cintaan. Saking going with the flownya, mungkin, sampe-sampe gue sering kehilangan sense ketika mencoba nulis sebuah... well, bisa disebut sebuah bab dari buku gaib yang belum tentu bakal eksis.
Gue sering, sangat sering, menggantungkan bab yang gue tulis gitu aja, males buat ngelanjutin dan mulai lagi yang baru. Mungkin bakal gitu aja terus nyampe simpanse jadi ganteng.
Dan ketika gue melihat-lihat kembali isi folder pribadi gue, scrool up, scrool down, klik open file, close, open file lain, close lagi, gue mulai berpikir: ada yang perlu gue perbaiki dari diri gue. Karena sesungguhnya, gue ngerasa bener-bener bisa melihat diri gue yang asli ketika baca tulisan gue sendiri.
Dan pikiran konyol aneh lain mulai muncul: apa mungkin gue harus mencoba merasakan keadaan sebuah relationship yang sebenarnya ? yang artinya, menurut gue pribadi, bakal mengubah diri gue yang semula. Mungkin, bisa dibilang, gue bakal nyoba ngebendung air mengalir dengan tangan gue sendiri, ga terlalu going with the flow lagi, jadi mencampurkan satu mililiter bahan kimia kepada sebuah kenaturalan cerita gue.
Satu pribadi dalam diri gue bertanya: apa lo sanggup? Sanggup mengubah diri lo yang... ya, lo apa adanya. Melukai idealisme lo.
Saat pribadi X itu bertanya, diri gue yang asli cuma bisa menunduk, karena dalam hati gue, gue takut... bener-bener takut kehilangan diri gue sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar